Media adalah alat atau sarana
yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada
beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media
yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia, seperti mata
dan telinga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam
pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu,
sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku
ini, ialah media yang digolongkan atas empat macam, yakni media antarpribadi,
media kelompok, media public dan media massa.
·
Media Antarpribadi
Untuk hubungan perorangan (antarpribadi), media yang
tepat digunakan ialah kurir (utusan), surat, dan telepon. Kurir banyak
digunakan oleh orang-orang dahulu kala untuk menyampaikan pesan. Di
daerah-daerah pedalaman pemakaian kurir sebagai saluran komunikasi masih bisa
ditemukan, misalnya melalui orang yang berkunjung ke pasar pada hari-hari
tertentu, sopir oto yang dititipi pesan, pedagang antarkampung, dan sebagainya.
Surat adalah media komunikasi antarpribadi yang makin
banyak digunakan, terutama dengan makin meningkatnya sarana pos serta makin
banyaknya penduduk yang dapat menulis dan membaca. Surat dapat menampung
pesan-pesan yang sifatnya pribadi, tertutup, dan tak terbatas oleh waktu dan
ruang.
Media komunikasi antarpribadi lainnya adalah telepon.
Sejak ditemukannya teknologi selular, penggunaan telepon genggam (handphone)
semakin marak di kalangan anggota masyarakat, mulai dari kalangan birokrat,
pengusaha, ibu-ibu, mahasiswa, pelajar, sopir taksi, tukang ojek sampai penjual
sayur. Ini pertanda bahwa pemakaian telepon selular tidak lagi dimaksudkan
sebagai simbol prestise, melainkan lebih banyak digunakan untuk kepentingan
bisnis, kantor, organisasi, dan urusan keluarga. Telepon juga dapat digunakan
sebagai alat komunikasi pada hal-hal tertentu yang sulit dilakukan dalam
situasi tatap muka, misalnya penagihan utang, penawaran, dan penolakan terhadap
sesuatu.
·
Media Kelompok
Dalam aktivitas komunikasi yang melibatkan khalayak
lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media
kelompok, misalnya, rapat, seminar dan konferensi. Rapat biasanya digunakan
untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi.
Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa
dihadiri oleh khalayak tidak lebih dari 150 orang. Tujuannya adalah
membicarakan suatu masalah dengan menampilkan pembicara, kemudian meminta
pendapat atau tanggapan dari peserta seminar yang biasanya dari kalangan pakar
sebagai narasumber dan pemerhati dalam bidang tersebut. Seminar biasanya
membicarakan topik-topik tertentu yang hangat dipermasalahkan oleh masyarakat.
Konferensi adalah media komunikasi kelompok yang
biasanya dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga
orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status sebagai peninjau. Materi yang dibahas umumnya berkisar masalah
internal dan eksternal organisasi. Pertemuan seperti ini biasa digunakan
istilah kongres atau muktamar oleh organisasi yang mempunyai massa banyak.
·
Media Publik
Kalau khalayak sudah lebih dari 200 orang, maka media
komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik, misalnya rapat akbar,
rapat raksasa dan semacamnya. Dalam rapat akbar, khalayak berasal dari berbagai
macam bentuk, namun masih mempunyai homogenitas, misalnya kesamaan partai,
kesamaan agama, kesamaan kampong, dan lainnya. Dalam rapat akbar (public
media) khalayak melihat langsung pembicara yang tampil di atas podium,
bahkan biasanya sesudah mereka berbicara, mereka turun berjabat tangan dengan
para pendengar sehingga terjalin keakraban di antara mereka meski kadangkala
pembicara tidak dapat mengidentifikasikan satu persatu pendengarnya.
·
Media Massa
Jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka
berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan
televisi.
Karakteristik media massa ialah sebagai berikut:
1) Bersifat
melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang.
2) Bersifat
satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya
dialog antara pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan).
3) Meluas
dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia
memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, di mana informasi yang
disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.
4) Memakai
peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan
semacamnya.
5) Bersifat
terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa
mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.
¨ Surat
Kabar
Surat kabar boleh dikatakan sebagai media massa tertua
sebelum ditemukan film, radio, dan TV. Surat kabar lebih banyak digemari oleh
orang tua daripada kaum remaja dan anak-anak. Salah satu kelebihan surat kabar
adalah mampu memberi informasi yang lengkap, bisa dibawa ke mana-mana,
terdokumentasi sehingga mudah diperoleh bila diperlukan. Sekarang ini
diperkirakan 45 penduduk Indonesia minimal ada satu orang yang berlangganan
surat kabar. Surat kabar dapat dibedakan atas periode terbit, ukuran, dan sifat
penerbitannya.
Dari segi periode terbit ada surat kabar harian dan
surat kabar mingguan. Surat kabar harian adalah surat kabar yang terbit setiap
hari baik dalam bentuk edisi pagi maupun edisi sore, sementara surat kabar
minggu ialah surat kabar yang terbit paling sedikit satu kali dalam seminggu.
Dari segi ukurannya, ada yang terbit dalam bentuk plano
dan ada pula yang terbit dalam bentuk tabloid. Sementar itu, isinya dapat
dibedakan atas dua macam, yakni berbagai macam informasi untuk masyarakat umum,
sedangkan surat kabar yang bersifat khusus, isinya memiliki ciri khas tertentu
dan memiliki pembaca tertentu pula, misalnya surat kabar untuk pedesaan, surat
kabar untuk wanita, dan semacamnya.
Dilihat dari sejarah perkembangannya, surat kabar telah
ada jauh sebelum ditemukannya mesin cetak oleh John Gutenberg pada 1450 di
Mainz, Jerman. Surat kabar pada saat itu umumnya masih ditulis dengan tangan
dan diperjualbelikan antara pelanggan dengan penulis dan pembuat berita,
sementara mesin cetak pada mulanya diprioritaskan hanya untuk mencetak
buku-buku agama.
¨ Film
Film dalam pengertian sempit adalah penyajian gambar
lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian lebih luas bisa juga termasuk yang
disiarkan TV. Memang sejak TV menyajikan fim-film seperti yang diputar di
gedung-gedung bioskop, terdapat kecenderungan orang lebih senang menonton di
rumah, karena selain lebih praktis juga tidak perlu membayar. Akibatnya, banyak
gedung bioskop gulung tikar karena tidak mampu menutup biaya operasionalnya
seperti sewa fillm, pajak, listrik dan sebagainya. Tetapi di beberapa Negara
lain seperti Amerika Serikat dan Filipina ternyata TV tidak mampu menggeser
kedudukan bioskop. Hal ini disebabkan biaya pembuatan film-film di Negara ini
tidak begitu tinggi, pengurangan pajak tontonan, serta adanya kerja sama antara
pengusaha bioskop dan stasiun TV untuk menayangkan preview film-film yang akan
diputar di bioskop-bioskop. Film dengan kemampuan daya visualnya yang didukung
audio yang khas, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga sebagai media
pendidikan dan penyuluhan. Film bisa diputar berulang kali pada tempat dan
khalayak yang berbeda.
¨ Radio
Salah satu kelebihan medium radio disbanding dengan
media lainnya, ialah cepat dan mudah dibawa ke mana-mana. Radio bisa dinikmati
sambil mengarjakan pekerjaan lain, seperti memasak, menulis, menjahit. Suatu
hal yang tidak mungkin terjadi pada media lain seperti televisi, film, dan
surat kabar. Kehadiran televisi ternyata tidak mampu menggeser penggemar radio.
Hasil penelitian membuktikan bahwa para remaja di Amerika Serikat rata-rata
lebih banyak waktunya untuk mendengar radio disbanding dengan menonton TV. Ini
dibuktikan dengan makin banyaknya stasiun radio yang didirikan di Amerika di
samping pertumbuhan stasiun TV.
Kecanggihan media radio lebih hebat lagi ketika
transistor ditemukan pada 1949 oleh William Shockley. Sesudah itu radio makin
mendapat tempat di hati penggemarnya, bukan saja sebagai sumber informasi yang
cepat, tetapi juga sebagai alat hiburan yang mudah dibawa ke mana-mana, apakah
itu di kantor, di mobil, di kereta, di gunung, di pesawat dan sebagainya.
¨ Televisi
Dewasa ini televisi boleh dikatakan telah mendominasi
hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah
dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa hampir semua orang di benua
itu menghabiskan waktunya antara 6-7 jam per minggu untuk menonton TV. Waktu
yang paling tinggi terserap pada musim dingin. Di Australia anak-anak rata-rata
terlambat bangun pagi ke sekolah karena banyak menonton TV di malam hari.
Sementara itu, di Indonesia pemakaian TV di kalangan
anak-anak meningkat pada waktu libur, bahkan bisa melebihi delapan jam per
hari. Mengapa TV begitu banyak menyita perhatian tanpa mengenal usia, pekerjaan
dan pendidikan? Hal ini disebabkan TV memiliki kelebihan tertentu, terutama
dalam menyatukan antarfungsi audio dan visual, ditambah dengan kemampuannya
memainkan warna. Penonton leluasa menentukan saluran mana yang mereka senangi.
Selain itu, TV juga mampu mengatasi jarak dan waktu sehingga penonton yang
tinggal di daerah-daerah yang terpencil dapat menikmati siaran TV. Pendek kata
TV membawa bioskop ke depan mata tanpa perlu membuang waktu dan uang untung
mengunjungi tempat-tempat tersebut.
¨ Komputer
Komputer sering kali disebut sebagai otak tiruan (artificial
brain). Penemuannya telah lama dirintis para ahli matematika, seperti
Blaise Pascal, Gottfried Wilhelm Leibniz, Isaac Newton. Seiring perkembangan
zaman yang semakin canggih, kini computer telah menguasai kantor-kantor,
lembaga, pendidikan, perdagangan dan industry maupun perhubungan. Industry jasa
informal seperti penerbitan, radio dan TV, kantor berita dan perusahaan-perusahaan
periklanan, kehadiran Komputer telah banyak membawa perubahan terutana dalam
pengolahan berita secara elektronik. Demikian pula bagi kantor-kantor seperti
perbankan dan keuangan, perencanaan, dan bisnis data menjadi sarana dalam
membantu pengambilan keputusan (decision making) yang cepat, murah,
aman, dan akurat.
¨ Satelit
Komunikasi
Ketika Arthur C. Clarke mengemukakan idenya dalam
jurnal Wireless World pada 1945, bahwa manusia pada suatu masa bisa
berkomunikasi tanpa rintangan dengan memasang satelit komunikasi di atas 22.000
mil atau 36.000 km di atas permukaan bumi. Ide Clarke ini menggugah rasa ingin
tahu para ilmuwan laboratorium elektronik di berbagai Negara. Rasa ingin tahu
ini akhirnya diawali dengan peluncuran SPUTNIK oleh Rusia yang mengawali
perlombaan teknologi luar angkasa dengan Amerika. Sebab 5 tahun setelahnya
Amerika meluncurkan TELSTAR pada 10 Juli 1962. Lalu disusul EARLY BIRD pada
tahun 1965 da, akhirnya berturut-turut meluncurkan INTELSAT pada 1966, 1968,
1971.
Dengan menggunakan satelit komunikasi, Indonesia telah
banyak mengambil keuntungan untuk pembangunan nasional, di antaranya untuk
peningkatan jaringan telepon dan siaran radio/televisi, pemakaian computer dengan
sistem on-line untuk memenuhi kebutuhan perbankan dan jasa perhubungan,
pariwisata, dan mendukung sistem pertahanan dan keamanan nasional.
¨ Internet
Tiga puluh tahun sesudah ditemukannya komputer serta
keberhasilan satelit komunikasi diluncurkan, akhirnya computer yang tadinya
banyak difungsikan sebagai pengganti mesin hitung dan mesin ketik, bisa
dikembangkan menjadi media komunikasi lintas dunia. Penemuan fungsi komunikasi
yang supercanggih ini dijuluki dengan berbagai nama, anatara lain internet,
media komunikasi maya, media superhighway dan semacamnya. Kelebihan jaringan
komunikasi internet ini adalah kecepatan mengirim dan memperoleh informasi,
serta penyedia data yang shopisticated.
Karakteristik
|
Media
|
|||
Intrapersonal
|
Interpersonal
|
Massa
|
Publik
|
|
Diterima oleh
Umpan balik
|
Pikiran memutar
dalam diri
|
Semua indra
langsung
|
Mata dan telinga
tidak langsung
|
Semua indra bisa
langsung bisa tidak
|
Kode
|
Simbol
dan persepsi
|
Tertulis,
lisan dan isyarat dua arah
|
Tertulis,
lisan satu arah
|
Lisan
dan isyarat bisa satu dan dua arah
|
Arus Pesan
|
Memusat
|
Dua Arah
|
Satu Arah
|
Bisa Satu Arah
atau Dua Arah
|
Liputan
|
Pada
diri
|
Terbatas
|
Banyak
dan tanpa batas
|
Banyak
dan terbatas
|
Efek
|
Sikap dan
perilaku
|
Tinggi pada
sikap, rendah pada kognitif
|
Rendah pada
sikap, tinggi pada kognitif
|
Tinggi pada
perilaku, rendah pada kognitif
|
Kecepatan
|
Cepat
pada diri sendiri
|
Cepat
dan terbatas
|
Cepat
dan luas
|
Cepat
tapi terbatas
|
Khalayak
|
Sendiri
|
Individu dan
kelompok
|
Massa tak
terbatas
|
Kelompok dan
massa terbatas
|
Muatan Pesan Media
|
Terbatas
pada diri sendiri
|
Terbatas
pada setiap tempat
|
Banyak
televisi, radio, film, surat kabar
|
Terbatas
mimbar, alun-alun, rapat akbar
|
1 komentar:
ini diambil dari buku apa ya? refrensinya gitu. terimakasih :)
Posting Komentar