DASAR-DASAR KOMUNIKASI
PENGERTIAN
KOMUNIKASI
Salah satu persoalan di dalam member
pengertian komunikasi, yaitu banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para
pakar menurut bidang ilmunya. Hal ini disebabkan karena banyaknya disiplin ilmu
yang telah member masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya
psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistic,
matematika, ilmu elektronika, dan lain sebagainya.
Istilah komunikasi berpangkal pada
perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata
dalam bahasa latin Communico yang artinya membagi (Cherry dalam Stuart,
1983).
·
Harold D.
Laswell
Sebuah definisi singkat
yang dibuat oleh Harold D. Laswell bahwa cara yang tepat untuk
menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan,
melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”.
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi
meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yaitu:
1. Komunikator (siapa yang menyampaikan?)
2. Pesan
(apa yang disampaikan?)
3. Media
(melalui saluran/channel/media apa?)
4.
Komunikan (kepada siapa?)
5. Efek (apa
pengaruhnya?)
Jadi
berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi
adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui
suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
Analisis 5 unsur menurut Laswell
(1960)
1.
WHO (Siapa yang menyampaikan?)
Sumber/komunikator adalah pelaku
utama yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu
komunikasi. Bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai
komunikator.
2.
WHAT (Apa yang disampaikan?)
Apa yang akan disampaikan kepada
penerima (audience) dari sumber atau isi informasi merupakan seperangkat simbol
verbal/nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan. Ada tiga komponen
pesan yaitu makna, simbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk/organisasi
pesan.
3.
WHICH (Melalui saluran apa?)
Wahana atau alat untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada penerima baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui media cetak, elektronik, dll.
4.
TO WHOM (Kepada siapa?)
Orang atau kelompok atau organisasi
dalam suatu Negara yang menerima pesan dari sumber tersebut. Disebut tujuan
penerima (audience; listener; decoder).
5.
WITH WHAT EFFECT (Apa pengaruhnya?)
Dampak atau efek yang terjadi pada
audience setelah menerima pesan dari sumber yaitu seperti perubahan sikap,
bertambahnya pengetahuan, dll.
·
Steven
Lain
halnya dengan Steven, justru ia mengajukan sebuah definisi yang lebih
luas, bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu organism memberi reaksi
terhadap suatu objek atu stimuli. Apakah itu berasal dari seseorang atau
lingkungan sekitarnya. Misalnya seseorang berlindung pada suatu tempat karena
diserang badai, atau kedipan mata sebagai reaksi terhadap lampu, juga adalah
peristiwa komunikasi.
·
Everett M. Rogers
Seorang
pakar Sosiologi Pedesaan Amerika, Everett M. Rogers, membuat definisi
bahwa:
“Komunikasi
adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau
lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”.
Definisi
ini kemudian dikembangkan oleh Rogers bersama D. Lawrence Kincaid (1981)
sehingga melahirkan suatu definisi baru yang menyatakan bahwa:
“Komunikasi
adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba
pada saling pengertian yang mendalam”.
Rogers
mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan adanya suatu pertukaran
informasi (pesan), di mana ia menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah
laku serta kebersamaan dalam meciptakan saling pengertian dari orang yang ikut
serta dalam suatu proses komunikasi.
·
Shannon dan Weaver
Shannon
dan Weaver (1949) mengungkapkan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi
manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak
disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal,
tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
PRINSIP
KOMUNIKASI
Kesamaan dalam berkomunikasi dapat
diibaratkan dua buah lingkaran yang bertindihan satu sama lain. Daerah yang
bertindih itu disebut kerangka pengalaman (field of experience) yang
menunjukkan adanya persamaan antara A dan B dalam hal tertentu, misalnya bahasa
atau simbol.
Dari gambar diatas, kita dapat menarik tiga prinsip dasar
komunikasi, yaitu:
1.
Komunikasi hanya
bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang sama antara pihak-pihak
yang terlibat dalam proses komunikasi (sharing similar experiences).
2.
Jika daerah
yang tumpang tindih (the field of experience) menyebar menutupi lingkaran A
atau B, menuju terbentuknya satu lingkaran yang sama, maka makin besar
kemungkinannya tercipta suatu proses komunikasi yang mengena (efektif).
3.
Tetapi jika
daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menjauhi sentuhan kedua lingkaran,
atau cenderung mengisolasi lingkaran masing-masing, maka komunikasi yang
terjadi sangat terbatas. Bahkan besar kemungkinannya gagal dalam menciptakan
suatu proses komunikasi yang efektif.
UNSUR-UNSUR
KOMUNIKASI
Dari pengertian komunikasi yang
telah dikemukakan, maka jelas bahwa kounikasi antarmanusia hanya bisa terjadi,
jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan
tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya
sumber, pesan, media, penerima, dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut
komponen atau elemen komunikasi.
·
Aristoteles
Suatu proses komunikasi memerlukan tiga unsur yang mendukungnya,
yakni siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan dan siapa yang mendengarkan. Sebagian
besar pakar komunikasi dinilai lebih tepat mendukung suatu proses komunikasi public
dalam bentuk pidato atau retorika.
·
Claude E.
Shannon dan Warren Weaver
Terjadinya proses komunikasi memerlukan lima unsur yang
mendukungnya, yakni pengirim, transmitter, signal, penerima, dan tujuan. Kesimpulannya
ini didasarkan atas hasil studi yang mereka lakukan mengenai pengiriman pesan
melalui radio dan telepon.
·
David K. Berlo
Awal tahun 1960-an ia membuat formula komunikasi yang lebih
sederhana. Formula itu dikenal dengan nama “SMCR”, yakni: Source
(pengirim), Message (pesan), Channel (saluran – media) dan Receiver
(penerima).
·
Charles Osgood,
Gerald Miller dan Melvin L. De Fleur
Mereka menambahkan unsur lefek dan umpan balik (feedback)
sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Kedua unsure ini
nantinya lebih banyak dikembangkan pada proses komunikasi antarpribadi
(personal) dan komunikasi massa.
Kalau unsur-unsur komunikasi yang dikemukakan di atas dilukiskan dalam gambar, maka kaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya dapat dilihat seperti berikut:
Kalau unsur-unsur komunikasi yang dikemukakan di atas dilukiskan dalam gambar, maka kaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya dapat dilihat seperti berikut:
Sumber, Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan
sumber sebagai pembuat atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia,
sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok
misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim,
komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source,
sender, atau encoder.
Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses
komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan
dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya
bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.
Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage,
content atau informasi.
Media, Media adalah alat sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada
beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media
yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata
dan teliga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam
pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu,
sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku
ini, ialah media yang digolongan atas empat macam, yakni: Media
antarpribadi,
untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir
/utusan, surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang
melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak
digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi.
Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh
suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri
150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan
pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi
biasanya dalam status peninjau. Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an
orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik.
Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media
massa, jika
khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya
digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan.
Penerima, Penerima adalah pihak
yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa
terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara.
Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak,
sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience ataureceiver. Dalam proses komunikasi telah
dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak
adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam
proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika
suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam
masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau
saluran.
Pengaruh atau efek,
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa
terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu,
pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan
seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
0 komentar:
Posting Komentar